![]() |
Haura |
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Guru
Sekolah Indonesia Johor Bahru
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Pertama-tama
saya doakan semoga Bapak/Ibu Guru dalam keadaan sehat. Amin. Saya ingin
mengucapkan banyak terima kasih atas jasa yang Bapak/Ibu telah berikan. Dan
juga telah menjadi guru SIJB selama saya kelas VI dan VII. Dengan surat ini,
saya ingin menyampaikan tentang waktu-waktu saya selama berada di SIJB.
Ketika saya
pertama kali datang ke SIJB, saya menghindari semua tatapan yang Bapak/Ibu guru
dan teman-teman baru tujukan kepada saya. Saya tidak pernah berani bertindak
apapun jika salah satu adik saya tidak berada di samping saya. Ada banyak
kata-kata tentang saya dan adik-kakak saya saat kami baru masuk gerbang pintu
sekolah, Hal itu membuat saya tidak nyaman. Apa lagi waktu pertama kali bertemu
guru.
Saya seringkali
gugup jika bertemu guru yang baru saya kenal. Terlebih-lebih lagi dengan guru yang
tidak saya kenal. Berkeringat hingga seember dan tidak bisa bicara tanpa
tergagap. Berkata “ah..”, “uhh..”, “ummm..”. Kalau diminta perkenalkan diri di
depan kelas maupun di mana saja, saya pasti gugup dan merasa nyaman. Setiap istrahat,
saya berpikir kalau bisa saya tidak bertemu dengan guru. Saya menghindari
pertanyaan atau percakapan. Waktu belajar, kalau ada sesuatu yang tidak saya mengerti,
susah untuk tanya, “malu ah..” pikir saya kayak gitu. Itu baru hari pertama.
Sejak hari itu,
setiap berangkat ke sekolah, pasti malas. Punggung dan bahu terasa berat. Seringkali
saya berdoa supaya tidak dapat PR. Saya bahkan tidak menyadari bahwa perasaan
benci mulai tumbuh di dalam diri saya. Saya tidak suka kalau kata-kata yang
saya ucapkan selalu dibetulkan. Saya tidak suka kalau sudah buat tugas yang
baik, malah dibilangin harus lebih baik lagi. Saya tidak suka kalau harus kayak
gini, harus kayak gitu. Saya tidak suka kalau teman kelas berbuat salah. Sekelas
yang kena hukum, padahal saya tidak berbuat salah. Baru sekarang saya menyadari
bahwa saya adalah seorang yang bodoh untuk berpikir seperti itu.
Semua guru ada
sisi garangnya, tapi pasti juga ada sisi baiknya. Kalau kita berbuat salah,
hukumannya tidak seberat apa yang kita pikirkan. Setiap pelajaran pasti ada
kejutan, senyuman dan tawa. Saya juga sering liat di setiap guru, walaupun
capek, pasti ada usaha untuk mengajar siswa-siswanya. Ajarannya juga agak pelan
supaya siswa-siswinya lebih paham. Guru itu sering memberi semangat ke
murid-muridnya, di manapun dan kapanpun. Guru itu setiap kali siswanya berbuat
baik pasti ada perasaan bangga. Guru tidak membandingkan siswa satu dengan
lainnya. Guru pasti tahu kalau kita ada masalah dan pasti mencoba untuk
membantu. Guru itu Bapak/Ibu kedua kita, bahkan bisa juga jadi teman baik kita
(best friend).
Saya ingat
kutipan-kutipan (quote) yang sering diucapkan oleh guru. Ada yang bilang “my favorite word is brave heart.” Ada yang
bilang “kita itu satu tubuh. Yang satu sakit, seluruh tubuh akan terasa.” Ada yang
bilang “Oh my God,” berubah menjadi “oh my goat,” atau “oh my gut!” Saya pernah baca salah satu kutipan guru yang lain “Trip without photo is hoax,” dan banyak
lagi.
Saya merasa
seperti satu ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk mengatakan betapa
bersyukurnya saya kepada guru-guru SIJB. Terima kasih telah memberi saya banyak
ilmu. Terima kasih telah mendukung saya sampai akhir berada di sekolah. Terima kasih
telah menunjukkan saya jalan berpikir yang benar. Terima kasih telah menerima
kekurangan dan kelebihan saya. Terima kasih telah menjadi orang tuaku di
sekolah. Terima kasih telah menjadi teman baikku. Dan juga, terima kasih sudah
menjadi guru saya di Sekolah Indonesia Johor Bahru.
Terima Kasih Bu Neli Terima
Kasih Pak Irman
Terima Kasih Bu Erma Terima Kasih
Pak Rijal
Terima Kasih Bu Era Terima
Kasih Pak Jaka
Terima Kasih Bu Lusi Terima
Kasih Pak Rian
Terima Kasih Bu Hilda Terima Kasih
Pak Yusuf
Terima Kasih Bu Uli Terima
Kasih Pak Rahmat
Terima Kasih Bu Ari Terima
Kasih Pak Wawan
Terima Kasih Bu Maya Ridwan Terima Kasih Pak Dili
Terima Kasih Bu Maya Tohari Terima Kasih Pak
Hasbullah
Terima Kasih Bu Devi Terima Kasih
Pak Anang
Terima Kasih Bu Dewi
Terima Kasih Bu Nova
Mohon maaf kalau
suratnya terlalu panjang karena saya merasa seperti beberapa helai kertas
berisi terima kasih rasanya tidak cukup ketika saya akan meninggalkan sekolah. Setelah
menerima raport nanti, selamat tinggal untuk semuanya. Saya harus pindah. Bukan
keinginan saya. Tapi keadaan yang mau. Suatu saat kita pasti akan bertemu lagi.
Dunia dan surga akan sama saja tempatnya. Inshaa Allah, bagi dunia mungkin Anda
semua hanyalah seorang guru. Tapi bagi muridmu kalian adalah pahlawan.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatu.
Johor Bahru, 9 Desember 2017
Haura Aurella Djuansjah (kelas VII)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar