Selasa, 12 Desember 2017

SURAT UNTUK GURUKU DI SIJB

Haura
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Guru
Sekolah Indonesia Johor Bahru
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Pertama-tama saya doakan semoga Bapak/Ibu Guru dalam keadaan sehat. Amin. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas jasa yang Bapak/Ibu telah berikan. Dan juga telah menjadi guru SIJB selama saya kelas VI dan VII. Dengan surat ini, saya ingin menyampaikan tentang waktu-waktu saya selama berada di SIJB.
Ketika saya pertama kali datang ke SIJB, saya menghindari semua tatapan yang Bapak/Ibu guru dan teman-teman baru tujukan kepada saya. Saya tidak pernah berani bertindak apapun jika salah satu adik saya tidak berada di samping saya. Ada banyak kata-kata tentang saya dan adik-kakak saya saat kami baru masuk gerbang pintu sekolah, Hal itu membuat saya tidak nyaman. Apa lagi waktu pertama kali bertemu guru.
Saya seringkali gugup jika bertemu guru yang baru saya kenal. Terlebih-lebih lagi dengan guru yang tidak saya kenal. Berkeringat hingga seember dan tidak bisa bicara tanpa tergagap. Berkata “ah..”, “uhh..”, “ummm..”. Kalau diminta perkenalkan diri di depan kelas maupun di mana saja, saya pasti gugup dan merasa nyaman. Setiap istrahat, saya berpikir kalau bisa saya tidak bertemu dengan guru. Saya menghindari pertanyaan atau percakapan. Waktu belajar, kalau ada sesuatu yang tidak saya mengerti, susah untuk tanya, “malu ah..” pikir saya kayak gitu. Itu baru hari pertama.
Sejak hari itu, setiap berangkat ke sekolah, pasti malas. Punggung dan bahu terasa berat. Seringkali saya berdoa supaya tidak dapat PR. Saya bahkan tidak menyadari bahwa perasaan benci mulai tumbuh di dalam diri saya. Saya tidak suka kalau kata-kata yang saya ucapkan selalu dibetulkan. Saya tidak suka kalau sudah buat tugas yang baik, malah dibilangin harus lebih baik lagi. Saya tidak suka kalau harus kayak gini, harus kayak gitu. Saya tidak suka kalau teman kelas berbuat salah. Sekelas yang kena hukum, padahal saya tidak berbuat salah. Baru sekarang saya menyadari bahwa saya adalah seorang yang bodoh untuk berpikir seperti itu.
Semua guru ada sisi garangnya, tapi pasti juga ada sisi baiknya. Kalau kita berbuat salah, hukumannya tidak seberat apa yang kita pikirkan. Setiap pelajaran pasti ada kejutan, senyuman dan tawa. Saya juga sering liat di setiap guru, walaupun capek, pasti ada usaha untuk mengajar siswa-siswanya. Ajarannya juga agak pelan supaya siswa-siswinya lebih paham. Guru itu sering memberi semangat ke murid-muridnya, di manapun dan kapanpun. Guru itu setiap kali siswanya berbuat baik pasti ada perasaan bangga. Guru tidak membandingkan siswa satu dengan lainnya. Guru pasti tahu kalau kita ada masalah dan pasti mencoba untuk membantu. Guru itu Bapak/Ibu kedua kita, bahkan bisa juga jadi teman baik kita (best friend).
Saya ingat kutipan-kutipan (quote) yang sering diucapkan oleh guru. Ada yang bilang “my favorite word is brave heart.” Ada yang bilang “kita itu satu tubuh. Yang satu sakit, seluruh tubuh akan terasa.” Ada yang bilang “Oh my God,” berubah menjadi “oh my goat,” atau “oh my gut!” Saya pernah baca salah satu kutipan guru yang lain “Trip without photo is hoax,” dan banyak lagi.
Saya merasa seperti satu ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk mengatakan betapa bersyukurnya saya kepada guru-guru SIJB. Terima kasih telah memberi saya banyak ilmu. Terima kasih telah mendukung saya sampai akhir berada di sekolah. Terima kasih telah menunjukkan saya jalan berpikir yang benar. Terima kasih telah menerima kekurangan dan kelebihan saya. Terima kasih telah menjadi orang tuaku di sekolah. Terima kasih telah menjadi teman baikku. Dan juga, terima kasih sudah menjadi guru saya di Sekolah Indonesia Johor Bahru.

Terima Kasih Bu Neli                                     Terima Kasih Pak Irman
Terima Kasih Bu Erma                                    Terima Kasih Pak Rijal
Terima Kasih Bu Era                                       Terima Kasih Pak Jaka
Terima Kasih Bu Lusi                                     Terima Kasih Pak Rian
Terima Kasih Bu Hilda                                   Terima Kasih Pak Yusuf
Terima Kasih Bu Uli                                       Terima Kasih Pak Rahmat     
Terima Kasih Bu Ari                                       Terima Kasih Pak Wawan
Terima Kasih Bu Maya Ridwan                     Terima Kasih Pak Dili
Terima Kasih Bu Maya Tohari                        Terima Kasih Pak Hasbullah
Terima Kasih Bu Devi                                    Terima Kasih Pak Anang
Terima Kasih Bu Dewi
Terima Kasih Bu Nova

Mohon maaf kalau suratnya terlalu panjang karena saya merasa seperti beberapa helai kertas berisi terima kasih rasanya tidak cukup ketika saya akan meninggalkan sekolah. Setelah menerima raport nanti, selamat tinggal untuk semuanya. Saya harus pindah. Bukan keinginan saya. Tapi keadaan yang mau. Suatu saat kita pasti akan bertemu lagi. Dunia dan surga akan sama saja tempatnya. Inshaa Allah, bagi dunia mungkin Anda semua hanyalah seorang guru. Tapi bagi muridmu kalian adalah pahlawan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Johor Bahru, 9 Desember 2017
Haura Aurella Djuansjah (kelas VII)




UPACARA BENDERA PERTAMA DI 2018

Setelah 2 pekan berturut hujan melanda kota Johor Bahru setiap minggu pagi sehingga upacara selalu ditiadakan. Di pekan ketiga cuaca sedikit...